Selasa, 16 Desember 2008

dampak negatif internet bagi pelajar


Perkenbangan zaman emang adil dengan perkembangan teknologi. semua itu ada baik dan buruknya. tapi masalahnya khusus untuk internet menimbulkan dampak negatif bagi pelajar. bayangkan saja, seorang pelajar selalu bergantung pada internet untuk mrngerjakan tugas2nya. sampai2 saat mendapat tugas membuat cerpen yang berkaitan dengann hak cipta, mereka juga memanfaatkan internet. download aja dari internet" gt katanya. hmm.... berarti njiplak donk. berarti dalam hal ini internet membatasi ruang gerak kemandirian siswa untuk berkarya donk... eh, mang se... ini mah karna pelajarnya aja yang nyalah gunain. hmmm.........

Senin, 15 Desember 2008

Realita Senioritas dalam Eskul

Realita Senioritas dalam Eskul

Oleh: Endang Sriwahyuni
(edisi mencoba bijak)

Perkembangan zaman tampak membawa kalangan pelajar dalam geramnya dunia gelap senioritas. Khususnya dalam organisasi siswa yang lebih trand disebut “eskul”. Udah ngerti khan…. .

Yah, hampir di setiap sekolah realita senioritas dalam eskul menjadi suatu hal yang nyaris terabaikan. Padahal ini tidak bisa dianggap sepele. Berpuing-puing hati terluka akan tersisa dalam jiwa setiap junior. Kekecewaan sesaat akan menjadi kenangan pahit membuah dendam yang tanpa disadari justru membuat kesalahan ini terulang dan terus terulang.
Senior selalu menganggap dirinya benar dan memberadakan junior pada posisi bersalah dan bersalah. Bentakan tajam akan ditandaskan pada kelemahan junior yang juga serba salah. (Ngertilah…. Itu kan udah biasa tho….). jadi, junior menjawab “iya” salah menjawab “tidak” pun salah. (lho….)
Bisa juga Abang atau Mpok senior qt (Betawi BO….) pakai bahas loe and gue sama junior yang sedang jadi objek kemarahannya. Dia bilang, “Mayat, loe..!!! ngga punya tatakrama loe!!!!!” padahal dia sendiri duduk di meja dengan santainya. Eh, ini fakta loh. Astaghfirullohalazim……
Truz ada lagi ne, biasanya senior mengatakan junior menyepelekannya, lalu memvonis si junior tidak pantas mengikuti eskul tanpa becermin tentang bagaimana diri mereka sebagai senior.
Apakah senior yang membentak-bentak, menyalahkan dan seenaknya sendiri menvonis junior memang pantas dan benar-benar lebih baik dari juniornya? Apakah senior yang seakan paling benar itu memang benar? Semua hanya akan terjawab dengan kesadaran penuh yang tanpa sedikit pun dendam.
Pada dasarnya merasa lebih baik dihadapan junior itu memang baik, bisa meningkatkan kewibawaan. Tapi bukan dengan cara membentak-bentak dan memvonis orang seenaknya sendiri. Senior harus menghilangkan dendam-dendam negatif yang pernah ada. Melupakan serpih kecewa yang sempat terasa. Dan keluhan jiwa yang pernah terluka.

Bagaimana pun senioritas adalah keadaan di mana senior seolah menjadi penguasa. Ia bisa melakukan apa pun pada si junior, bahkan sampai hal terburuk sekali pun. Dampaknya, psikis junior bisa terganggu. Menurut ahli, hal ini disebut “mind shock”. Karena tiba-tiba mendapat pressure yang tidak diinginkan sehingga memberi efek pada fikiran. Hal ini jelas tidak sepenuhnya baik karena trauma bisa timbul dan menegatifkan pola pikir junior tersebut setelah memasyarakat nanti. Antara lain karena itulah senioritas harus diminimalisir.

Demikian pula bagi para junior. Menerima perlakuan tidak menyenangkan dalam eskul yang diikuti adalah risiko. Ya, sebuah risiko yang akan berimbas positif bagi tiap individu, hanya jika ditanggapi dengan positif.
Ya gitu deh… selama ini khan yang kita tau positif itu selalu yang baek-baek. Begitu juga dengan positif yang dimaksud di sini, berarti harus diterima dengan fikiran, respon, dan penerimaan yang positif.
Guys… hidup itu ngga selalu senang seperti yang kita harapkan. Maka dengan terbiasa menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam eskul, khususnya karena senioritas, kita bisa belajar mengendalikan diri, biar nanti, kalo udah gede (he..he.. mau segede apa lagi se,,,?) kita hidup di masyarakat, kita ngga nge-down lagi ngadepin hal2 sejenis.
Kagak perlu dibuat pusing deh. Jadi junior tuh,… yang penting bener2 tau tujuan dan prinsip organisasi yang diikuti, ngerjain tugas2 yang diberi, disiplin, dan fleksibel (bisa menyesuaikan diri_red.). truz pas lagi dapet sisi buruk dari senior, jadikan itu catatan penting yang bergaris bawh (stabilo juga boleh) khusus buat kamu ke depan. Eitz… catatan itu bukan buat ngingetin kamu untuk balas dendam loh. Tapi jadikan alarm, nanti kalo udah jadi senior, ngga boleh begitu. Semua kejelekan alias kerapuhan yang tampak nyata harus kita hindari semaksimal mungkin agar tidak terjadi lagi. Di eskul…semua junior nantinya akan jadi senior kan…? Asalkan kita rajin dan ulet (he..he.. kaya PPKN waktu SD)
Ya sudah, intinya, maklum deh dengan senioritas yang ada di eskul. Sebab hal tersebut sudah menjadi semacam tradisi geto. Sebut saja Bunga, ia terbiasa makan permen tiap waktu luang. Maka ia akan sulit untuk menghentikannya, kecuali dengan niat dari hati yang sistematis. Begitu juga dengan kita. Jangan sampai punya motif balas dendam agar senioritas tidak menjadi berlebihan. Dan jangan pula anggap senioritas secara berlebihan. Kita musty pinter2 mengendalikan diri… . (love u eskulerz….)

Minggu, 02 November 2008

Remaja Hadapi Kamera


Bukan bermaksud nora' buat nulis semacam ini diblog gue.[Photo]tapi memang inilah kenyataan remaja zaman sekarang saat menghadapi kamera yang hendak menangkap dambar diri kita (ya tau no, kan remaja juga?)...  

remaja zaman sekarang selalu berfose ketika tau kamera, hehe kadang juga ampe up_narzisss geto. beda sama style orang dulu yang formil banget waktu mau foto. huh.... anak sekarang.....

Selasa, 28 Oktober 2008

Menjaga Amanat

"Menjaga amanat" sebenarnya gampang2 susah. apalagi zaman sekarang. godaan syetan semakin kuat sekuat jaringan2 ponsel yang terus ditingkatkan. stop. jangan bangga dulu jenk..... ini bukan termasuk perkembangan yang bagus karena ini hanya akan memperlancar perjalanan kita ke hill yang katanya see "NGERI ABIZZZ" (maklum lagi hobi ma ZZZZ). sekarang tuh banyak yang udah mulai nyepelein amanat. contoh kecilnya aja neh, di sebuah sekolah. saat seorang guru Fisika mempunyai tugas di luar kelas pada saat yang bersamaan dengan jadwal beliau mengajar. lalu beliau berkata, "Anak-anak..., kerjakan tugas ini. nanti dikumpul."
setelah itu beliau pergi. so, bisakah Anda menebak apa yang akan terjadi???????
A. mengerjakan dg sungguh2
B. cuek
pasti kemungkinan besar jawabannya adalah B. Kenapa? Anda tahu? karena sinyal godaan syetan memang semakin kuat, seperti yang telah disebut di atas.